Menghilangkan Rasa Bersalah
Posted by Farid Ma'ruf pada 6 Juli 2009
Assalaamu’alaikum Wr.Wb.
Ibu Zulia yang saya hormati,
Saya seorang siswi SMU swasta di Surabaya. Saat ini saya Insya Allah akan naik di kelas III dan tengah punya masalah dengan keberadaan saya di sekolah. Berawal dari SMP kelas III, entah kenapa saya yang semula terbilang cukup nakal tiba-tiba tertarik untuk lebih giat belajar agama. Setelah itu, alhamdulillah prestasi saya di sekolah meningkat dari yang semula peringkat 15, menjadi rangking III. Sejak itu, saya semakin rajin belajar dan shalat tahajjud. Namun pada saat mau melanjutkan ke SMU Negeri, saya gagal. Hanya karena perbedaan nilai yang sangat tipis. Padahal orang tua sangat ingin saya bisa masuk SMU Negeri. Akhirnya mereka memasukkan saya pada SMU swasta yang cukup bergengsi di Surabaya.
Semenjak itu saya jadi pendiam. Saya merasa telah mengecewakan orang tua, dan tidak nyaman dengan lingkungan sekolah. Terlebih pelajaran agamanya sangat kurang tidak seperti ketika saya di SMP Negeri dulu. Setahun saya lewati, untuk mengisi kekosongan fikiran saya aktif di OSIS dan SKI. Alhamdulillah saya kini punya banyak teman. Naik ke kelas dua, saya bernadzar jika mendapat peringkat I akan mengenakan kerudung. Alhamdulillah terkabul.
Tetapi mengapa yang saya rasakan justru sebaliknya. Saya sekarang sudah berkerudung tetapi malah merasa jauh dari Allah? Apa mungkin karena shalat tahajjud yang dulu saya lakukan sejak SMP kini saya tinggalkan. Sejak tidak bisa diterima di SMU Negeri, kadang muncul rasa sangat bersalah pada orangtua yang telah membiayai segala bimbingan belajar waktu SMP. Bagaimana cara menghilangkan rasa bersalah yang selama ini menghantui saya. Dan menjelang kenaikan ke kelas III ini saya mulai merasa takut, jika nantinya tidak diterima di perguruan tinggi negeri seperti harapan kedua orang tua saya. Terima kasih sebelumnya atas saran yang diberikan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ayu
Surabaya
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Ayu yang baik,
Senang sekali mendengar cerita Anda. Rasanya hampir setiap keinginan dikabulkan oleh Allah. Semua ini tidak lain karena Anda bersungguh-sungguh dalam memohon pada Allah. Meningkatnya prestasi hingga mendapat ranking pertama tentu menyenangkan, dan Anda mensyukurinya dengan cara yang sangat baik. Bernadzar memakai kerudung jika mendapat ranking I tentu ekspresi syukur yang luar biasa. Karena sekarang ini banyak orang bernadzar macam-macam, kadang ada juga nadzarnya mengadung maksiat.
Ayu yang baik,
Anda kini sudah berkerudung, rasanya tidak baik kalau muncul prasangka buruk (su’udzan) kepada Allah. Allah selalu Maha Rahman dan Rahim. Salah satu buktinya adalah dikabulkannya keinginan-keinginan Anda dan diberikannya segala kemudahan. Ini semua harus disyukuri, dan kita tidak boleh sekali-kali berburuk sangka kepada Allah. Shalat tahajjud memang shalat Sunat yang sangat dianjurkan. Saat menjalankannya kita akan merasa sangat dekat dengan Allah. Dalam suasana sepi dan tenang kita dapat mengungkapkan segala keinginan serta perasaannya kepada Allah SWT. Perasaan jauh dengan Allah yang sekarang ini Anda rasakan, bisa jadi karena shalat tahajjud yang dulu biasa Anda lakukan kini ditinggalkan. Karena salah satu cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Dalam hadits Qudsi Allah SWT berfirman:
“Tak henti-hentinya seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan perbuatan sunnah-sunnah nafilah, hingga Aku mencintainya”. (HR. Bukhari).
Amal nafilah adalah tambahan dari amal yang wajib, baik berupa shadaqah, shalat, puasa dan sebagainya. Ada sebuah hadits yang akan memotivasi kita dalam melakukan amalan-amalan tersebut:
“Jika seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri) kepadaKu sejengkal, Aku mendekatinya sehasta. Jika ia mendekatiku sehasta, Aku mendekatinya sedepa. Jika ia datang kepadaku dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan berlari”. (HR. Bukhari).
Ayu yang baik,
Dengan melihat hadits-hadits tersebut jelas bahwa secepat mungkin shalat tahajjud yang sempat ditinggalkan dilaksanakan kembali. Dengan begitu Insya Allah kenikmatan kedekatan dengan Allah akan kembali Anda rasakan. Perasaan bersalah yang muncul saya rasa wajar. Hanya saja jika berlanjut akan merugikan diri Anda sendiri. Tidak diterimanya Anda di SMU Negeri sudah merupakan kehendak Allah. Bukankah Anda sudah berusaha maksimal, bahkan dengan mengikuti bimbingan belajar sejak SMP. Dan lagi, tidak diterimanya Anda juga hanya karena perbedaan nilai yang sangat tipis. Jalani saja apa yang sudah terjadi. Dan ternyata di balik semua itu terkandung hikmah yang tidak ternilai. Allah memberikan kenikmatan berupa prestasi yang gemilang dan kerelaan untuk berkerudung, menutup aurat. Hilangkan perasaan bersalah dan rasa takut yang menyelimuti Anda saat ini. Berusahalah sungguh-sungguh dengan belajar yang baik dan berdoa memohon kemudahan dari Allah SWT. Dengan kepasrahan yang bulat disertai usaha yang sungguh-sungguh, Insya Allah, Allah akan memberikan kemudahan dan segala yang terbaik buat Anda. Yang mesti selalu kita yakini adalah, bahwa bentuk apapun yang diberikan Allah itulah yang terbaik untuk kita. Allah Maha Tahu dan tidak akan pernah mencelakakan hambaNya. Insya Allah…
Sumber : http://mediaumat.com/konsultasi/651.html
Eli isnawati said
Ass
Suatu hari ktika kls x smester 2 tiba,dan selebaran kertas penjurusan sudah smpai ketangan saya,wkt it sya bimbang,dgn plhan it,sya mgambl jurusan ips demi tmen saya,tp kini tmen sya jga jarak nth knp saya gx tau,hgga muncul di benak penyesalanq msuk jurusan ips,stlh 2 bln berlalu sya blg pd slh 1 gru agar sya msuk ipa,tp sia2 smw toe pdhl sya sdh brdoa dan brdoa agar msuk ipa,tp keinginanq tdk tercapai,pdhl q siswa berprestasi,smester 2 klz x q dpt juara 2,kini q gx smgt jalani plajaran di jur.ips dan merasa bersalah dgn keputusan yg q ambl,knp it trjdi?
By=ely isnawati